Bagian timur Zaire merupakan bagian dari lembah retak besar. Di sisi lembah besar terdapat dataran tinggi dengan rangkaian pegunungan yang tinggi. Puncak tertinggi Negara ini adalah gunung Margherita (5.119 m). Gunung tersebut terletak dekat perbatasan dengan Uganda. Sebelah utara dan selatan daratan kongo (cuvette) terdapat sabana yang sangat luas. Beberapa bagian di dearah masih dapat kita kita jumpai adanya hutan.
2.4 Iklim
Wilayah Zaire beriklim tropis. Bagian paling timur yang berdekatan dengan lembah retak besar, iklimnya lebih sejuk dibandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan karena daerah itu merupakan pengunungan-pegunungan yang tinggi. Suhu udara, selain ditentukan oleh faktor ketinggian tempat, juga dipengaruhi oleh jaraknya dikhatulistiwa. Makin jauh dikhatulistiwa, perbedaan suhu semakin nyata. Di sekitar garis khatulistiwa, perbedaan suhu antara bulan terpanas dengan bulan terdingin hanya 2°C. Akan tetapi, disekitar 12° LS perbeadaan suhunya telah mencapai 8°C. Suhu rata-rata tahun bervariasi antara 16° - 25°C.
Curah ujan rata-rata tahun relatif tinggi. Curah hujan tertinggi terdapat dilembah-lembah sungai kongo, yaitu lebih kurang 2.030 mm pertahun. Lembah sungai kongo tersebut masih ditutup oleh hutan limba tropis. Daerah yang terendah curah hujannya terdapat di kawasan yang ditutupi sabana, yaitu sekitar 940 mm per tahun.
2.5 Kebudayaan
Budaya di Afriaka bagian tengah dan selatan pada umumnya masih jauh ketinggalan dibandingkan Afrika bagian utara. Zaire yang terletak di Afriak tengah, dalam bidang budaya masih tertinggal. Oleh karena itu, pemerintah Zaire bersama-sama dengan pihak gereja telah berusaha meningkatkan budaya negeri mereka, terutama disektor pendidikan. Hal itu dilakukan agar persentase buta huruf dinegara ini jumlahnya semakin berkurang.
Sistem pendidikan diperguruan tinggi menggunakan sistem Universitas tunggal yang memiliki cabang-cabang dibeberapa di beberapa daerah. Universitas tunggal tersebut adalah Universite Nationale de Zaire. Universitas tersebut terletak di Ibu kota negara, yaitu di Kinshasa.
2.6 Perekonomian
Potensi kekayaan yang sangat luas, khususnya suberdaya alam. Namun potensi kekayaan ini berubah drastis sejak tahun 1980-an, karena korupsi dan sebagainya. Kondisi ini semakin parah ketika terjadi perang saudara yang dimulai sejak tahun 1998 dan menewaskan tidak kurang 3,5 juta penduduk (perang, kelaparan dan penyakit). Perang juga mengakibatkan ketidakpastian hukum dalam bisnis, akibatnya banyak investor yang hengkang keluar RDC. Sumberdaya manusia yang bermutu pun semakin banyak yang lari ke luar negeri, dan akibatnya fatal bagi RDC. Akhirnya pada tahun 2002, IMF dan Bank Dunia turun tangan memberikan bantuan, dan pemerintah RDC harus mengimplementasikan dalam bentuk reformasi ekonomi.
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, sebagian besar (55%) diserap pertanian, industri 11% dan jasa 34%. Ekonomi tumbuh sebesar 7,5%, namun inflasi mencapai 14%, dan income per-kapita hanya mencapai US $ 700,-. Hasil tambang RDC meliputi berlian, emas, perak, seng, kobalt, tembaga, minyak, uranium, timah, mangaan, batubara, kayu dan hidropower. Sedangkan hasil pertaniannya berkisar pada kopi, gula, minyak nabati (sawit), karet, teh, tapioca, pisang, jagung, buah-buah dan produk kayu. Komoditi yang diekspor meliputi berlian, tembaga, minyak sawit, kopi dan kobalt, senilai US $ 1,417 milyar, dengan negara tujuan Belgia, Finlandia, Amerika Serikat dan Cina. Sedangkan komoditi importnya adalah makanan, mesin untuk pertambangan, peralatan transportasi dan produk minyak senilai US $ 933 juta, berasal dari Afrika Selatan, Belgia, Perancis, Kenya, Amerika Serikat dan Jerman (Indonesia belum termasuk di dalamnya). Mata uang RDC adalah Congolese France (CDF) dengan nilai US $1,- = 401,04 CDF.
2.7 Demografi
Republik Demokratik Congo (RDC) negara dengan luas seperempat Amerika Serikat, berbatasa dengan banyak negara, antara lain Angola, Burundi, Rwanda, Republik Afrika Tengah, Republik Congo, Sudan, Tanzania, Udanda dan Zambia. Luas wilayah RDC adalah 2.345.410 km2, beriklim unik: tropis, panas dan kering di sebelah utara, serta dingin di daerah selatan (pegunungan). Negara ini mempunyai penduduk cukup besar, yaitu sekitar 60.085.804 jiwa, dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 2,98% per-tahu, angka kelahiran rata 44,38 per-1000 dan angka kematian 14,43 per-1000. Ada sekitar 200 etnik di RDC, namun suku terbesar adalah Bantu yang terbagi dalam sub suku Mongo, Luba, Kongo dan Mangbetu-Azande. Mayoritas masyarakat RDC penganut agama Katholik (50%), Protestan (25%), Kimbanguist (10%) dan Islam menjadi minoritas (10%). Bahasa nasional mereka adalah Perancis, di samping ada bahasa lokal Lingala, Kiswahili, Kikongo dan Tshiluba.
2.8 Bentuk Pemerintahan
.
Bentuk pemerintahaan negara Kongo adalah Republik, yang dipimpin oleh seorang Presiden sebagai kepala Negara dan pemerintahan. Bahasa resmi adalah Perancis dan disamping itu penduduk juga mengunakan bahasa Bantu. Kebudayaan :
Kebudayaan Rep. Demokrasi Kongo masih tertinggal daripada negara-negara di Afrika utara, untuk itu pemerintah mengusahakan gerakan wajib belajar untuk rakyatnya.
Republik Demokratik Kongo dibagi menjadi 25 provinsi dan 1 kota khusus menyusul amandemen Konstitusi Republik Demokrasi Kongo.
• Bas-Uele | • Lualaba |
• Équateur | • Kinshaha (kota khusus) |
• Haut-Lomami | • Lulua |
• Haut-Katanga | • Mai-Ndombe |
• Haut-Uele | • Maniema |
• Ituri | • Mongala |
• Kasaï | • Nord-Kivu |
• Kasaï-Oriental | • Nord-Ubangi |
• Kongo Central | • Sankuru |
• Kwango | • Sud-Kivu |
• Kwilu | • Sud-Ubangi |
• Lomami | • Tanganyika |
• Tshopo |
|
2.9 Bentuk Kerjasama Dengan Indonesia
Bentuk kerjasama Rep. Demokrasi Kongo dengan Indonesia :
a) Kedua Negara telah lama menjalin hubungan diplomatik.
b) Indonesia telah banyak membantu Rep. Demokrasi Kongo dalam pada awalkemerdekaannya.
c) Melalui PBB Indonesia mengirimkan pasukan Garuda II dan III, untuk menertibkan manan semasa perang saudara.
d) Kedua negara bekerjasama dalam forum GNB.
e) Keduanya saling mengadakan kunjungan antar kepala negara